Jika belum terlalu sering mendengar istilah sablon, maka terlebih
dahulu harus diketahui bahwa sablon berarti mencetak gambar, desain pada
suatu media baik itu kain atau plastik menggunakan cat atau tinta.
Kebanyakan sekarang menggunakan media kain untuk dijadikan sebagai
sablon atau disebut juga sebagai
sablon kaos.
Perbedaan Dua Jenis Sablon Kaos: Manual Vs Print DTG
Sablon kaos yang dibuat sekarang sudah bisa memilih untuk menggunakan
proses yang mana dan bagaimana. Ada dua proses yang bisa dipilih yaitu
proses manual, dan proses print DTG. Keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yang akan diuraikan berikut.
Sudah dijelaskan secara singkat sebelumnya bahwa
sablon kaos
manual akan membutuhkan proses yang lebih lama dibandingkan ketika
menggunakan proses print DTG. Dengan menggunakan sablon DTG maka proses
pengerjaan satu lusin desain bisa diselesaikan dengan waktu kurang lebih
dua jam, berbeda dengan menggunakan sablon manual maka diperlukan waktu
paling tidak satu hari untuk menyelesaikan semuanya.
Pada sablon manual, umumnya peralatannya adalah sablon frame presisi,
rakel, triplek untuk kaos, hairdryer dll. Sedangkan untuk print DTG,
membutuhkan sebuah printer DTG, komputer, mesin press (optional),
kompresor (optional). Jika kita lihat dari segi peralatan, boleh
dikatakan peralatan pada sablon manual lebih murah dibandingkan dengan
peralatan printer DTG yang jika ditotal keseluruhan bisa mencapai
25 juta untuk 1 set lengkapnya, sedangkan untuk sablon manual secara
kasar tidak lebih dari sejuta.
- Jumlah Kaos yang Akan Dibuat
Pada sablon kaos manual ditentukan
minimal order yang harus dibuat. Hal itu untuk mengurangi biaya
produksi dan proses pembuatan kaos yang cukup sulit. Lain lagi dengan
proses print DTG maka tidak ada minimal order atau bisa disebut sebagai
one t shirt is okay. Artinya memesan satu kaos saja bisa langsung
dikerjakan dan bisa diproses dengan mudah serta cepat tanpa perlu
menambahkan biaya pembuatan.
Proses yang digunakan oleh
sablon kaos manual ialah tinta yang
akan dicetak ke dalam screen supaya desain yang ada bisa dicetak pula
pada kain kaos, sebelum itu pengrajin harus mencetak desain pada kertas
kalkir dan membuat screen film dari kertas tersebut. Jenis tinta yang
digunakan bisa lebih bervariasi dan inilah yang menjadi keunggulan
proses manual dibandingkan dengan proses sablon kaos print DTG.
Sedangkan media yang digunakan untuk proses DTG ialah TIDAK ADA alias
tanpa media apapun, sesuai dengan namanya Direct to Garment (Langsung ke
Garment). Tinggal pencet saja, maka tinggal tunggu kaos jadi, walaupun
masih ada beberapa langkah yang harus dikerjakan.
Tidak ada jaminan bahwa proses print DTG akan menghasilkan kaos yang
berkualitas lebih baik dibandingkan dengan proses manual. Atau pun
sebaliknya proses manual akan menghasilkan kaos yang lebih baik
kualitasnya dibandingkan dengan yang menggunakan print DTG. Kualitas
akan tergantung kepada mutu kertas transfer yang digunakan oleh sablon
digital dan mutu pun akan tergantung kepada kualitas cat atau tinta yang
digunakan pada sablon manual.
Seringkali ada yang terlihat hasil sablon retak pada hasil sablon
digital. Hal itu disebabkan adanya kertas transfer yang berkualitas
rendah dan menggunakan printer biasa. Tentu saja akan mengecewakan bagi
yang memesan secara eksklusif desain kaos menggunakan teknik DTG
tersebut. Demikian halnya dengan proses manual, seringkali ada hasil
sablon yang tidak rapi akibat kurang pas cetakan menempel pada bagian
kain.
Keunggulan lainnya dari
sablon kaos menggunakan
teknik DTG ialah hasilnya bisa eksklusif karena satu desain bisa untuk
satu kaos saja. Setiap konsumen bisa menggunakan satu desain untuk
dirinya sendiri tanpa harus membayar lebih mahal dibandingkan ketika
menggunakan proses sablon manual. Meskipun demikian, sebenarnya proses
manual pun bisa menjadi eksklusif akan tetapi pengerjaannya yang lebih
lama dan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan teknik DTG.
0 komentar:
Posting Komentar